Senin, 07 April 2014

Contoh Sinopsis Novel Remaja Indonesia

Judul novel           : Misteri Aeiou (3 Sahabat)
Penulis                 : Kusumastuti
Penerbit               : Erlangga for Kids
Tahun                   : 2009
Tebal buku           : 27 bab, 206 halaman

                Novel remaja berjudul 3 Sahabat Misteri Aeiou karya Kusumastuti bercerita tentang petualangan 3 sahabat bernama Ade, Rani dan Gunawan dalam memecahkan misteri aeiou. Pada awalnya, Ibu Ade memberikan sebuah kalung kuno mirip sebuah medali  dari Austria untuk Ade. Kalung itu berukuran besar dan tebal. Di atasnya, terdapat hiasan ukiran gambar bunga yang mempunyai lima lembar tajuk bunga bertuliskan AEIOU dimasing-masing lembar tajuknya. 

Petualangan mereka dimulai saat Rani tidak sengaja membuka kalung itu. Di dalamnya terdapat kompas yang sudah tidak berfungsi. Tiba-tiba kompas itu berputar dengan cepat dan mengeluarkan cahaya merah terang dari pusat kompas serta diikuti angin yang berputar kencang seperti puyuh.  Cahaya dan angin itu menarik mereka. Mereka berputar melayang di udara yang semakin lama semakin cepat. Ketika pusaran udara dan sinar merah menghilang, mereka telah berada di masa lalu. Mereka berada di istana kota Linz, Austria pada zaman Pemerintahan Romawi  kuno. 

Saat itu, Ratu Eleanor, istri kaisar kehilangan sebuah kalung kesayangannya. Kalung yang dimaksud adalah kalung yang di bawa oleh Rani, Ade, dan Gunawan. Tak sengaja Ratu melihat Rani membawa kalung tersebut. Rani dituduh sebagai pencuri. Tetapi tuduhan itu tidak terbukti, sehingga Rani dibebaskan. Rani dibawa oleh Ibu Kepala ke dapur. Ibu Kepala mengira bahwa Rani adalah gadis pekerja untuk membantu istana dalam persiapan pesta perjamuan makan yang akan diadakan malam ini.

Ade dan Gunawan sangat sedih karena harus berpisah dengan Rani. Dalam perjalanannya untuk menemui Rani, mereka bertemu dengan Paman Gotthard. Paman Gotthard mengira bahwa mereka adalah keponakannya dari kota Vienna. Mereka diajak tinggal di pondok Paman Gotthard. Selain itu, mereka bertemu dengan Ritter Thomas, teman Paman Gotthard. Ritter Thomas mengajak Gunawan untuk berlatih Ritter. Sedangkan Ade menjadi asisten Paman Gotthard untuk belajar tentang tanaman dan hewan.

Saat pesta perjamuan makan malam. Kaisar Romawi Friedrich III mengundang adik kandungnya Albert VI serta Raja Hungaria, Matthias Corvinus untuk makan malam ini. Ratu Eleanor menghadiri acara tersebut dengan memakai kalung kesayangannya. Raja Matthias sangat tertarik dengan kalung tersebut. Ia menawarkan untuk membeli kalung itu. Tetapi Ratu Eleanor menolaknya.

Perundingan Kaisar Friedrich III dan Albert VI pada saat makan malam gagal total. Kaisar Friedrich III akan mengundang Albert VI dan Raja Matthias untuk acara jamuan makan malam yang kedua kalinya. Perundingan kedua ini diharapkan berhasil kalau tidak Kerajaan Romawi akan hancur oleh perang yang dipimpin Albert VI dan Raja Matthias.

Sehari sebelum perundingan kedua dilaksanakan, Paman Gotthard mengajak Ade untuk pergi ke kota Puri Air Gallspach untuk menemui keluarganya. Di sana Ade ditugaskan oleh Paman Gotthard untuk menjadi mata-mata. Tak sengaja Ade mendengar percakapan antara Raja Matthias dan Albert VI di balik dinding ruangan istana. Raja Matthias sangat menginginkan kalung kesayangan Ratu Eleanor. Menurutnya, kalung itu adalah kunci ruang harta karun Falkensteiner. Raja Matthias memiliki ide untuk menjadikan kalung itu sebagai barang taruhan. Apabila Kaisar Friedrice dan Ratu Eleanor tidak memberikan kalung itu, maka perang akan segera dilaksanakan. Apabila kalung itu diberikan, maka perang akan ditunda. Ade menceritakan hal itu kepada Paman Gotthard. Paman Gotthard terkejut, setahu dia ruang kunci harta karun Falkensteiner adalah cerita pengantar tidur yang belum tentu kebenarannya. Paman Gotthard mengajak Ade untuk segera pulang ke kota linz.

Ade menceritakan percakapan Raja Matthias dan Albert VI kepada Rani dan Gunawan di lembah menara  yang puncaknya terdapat sarang burung Falkon. Mereka saling bertukar informasi. Mereka sangat sedih karena belum bisa pulang dari sini. Satu-satunya jalan untuk kembali ke tempat semula adalah dengan mengambil kalung kesayangan Ratu Eleanor. Mereka tidak bisa berkata jujur, karena tidak akan ada yang percaya dengan cerita mereka.

Ketika berada di Istana, Rani  memberanikan diri untuk mencuri kalung itu yang berada di kamar Ratu Eleanor. Ternyata Gudrun, dayang Ratu Eleanor melihat Rani mencuri kalung tersebut. Gudrun mengejar Rani yang berlari dengan membawa pisau. Paman Gotthard, Ibu Kepala, para ajudan, Kaisar serta Ratu Eleanor datang. Gudrun menceritakan semuanya kepada Kaisar bahwa Rani telah mencuri. Rani pun membela dirinya. Melihat peristiwa itu, Ade teringat percakapan antara Albert VI dan Gudrun di kebun sebelum ia pergi ke istana. Albert VI meminta Gudrun untuk mencuri kalung Ratu Eleanor.

Ade mengatakan kepada kaisar yang sebenarnya. Gudrun pun mengelak. Kaisar pun memisahkan mereka. Rani dibawa oleh ajudan ke penjara, Gudrun dibawa oleh Ibu Ketua dan Ade dibawa ke ruang kerja kaisar. Di ruang kerja Kaisar, Ade menjelaskan semua yang ia dengar ketika berada di kebun sampai Kaisar percaya. 

Di luar Istana Ade dan Gunawan melihat persiapan ritter untuk perang. Ade pun teringat cerita Falkensteiner dan burung Falkon di atas menara. Ia mengaitkan dua hal tersebut. Sampai akhirnya ia menyadari bahwa ruang harta karun Falkensteiner berada disumur bawah menara.
Mereka segera pergi ke sumur bawah menara itu. Dugaan Ade benar. Dia melihat lekukan yang sama seperti kalung Ratu Eleanor di tepi sumur. Tiba-tiba Paman Gotthard dan Ritter Thomas datang mencari mereka. Ade dan Gunawan menjelaskan mengapa mereka di sini. Mereka juga menjelaskan diri mereka sebenarnya dan tujuan awal  mereka.

Sementara itu, perundingan antara Kaisar Friedrich III, Albert VII, dan Raja Matthias sedang berlangsung. Raja Matthias menawarkan perdamaian kepada Kaisar Friedrich III yaitu dengan memberikan Kalung kesayangan Ratu Eleanor kepadanya. Kaisar menolak, tetapi ia punya pendapat lain. Kaisar dan Raja Matthias akan membuka berama-sama pintu ruang harta karun Falkensteiner.

Pintu ruangan harta karun Falkensteiner dibuka secara bersama-sama. Ternyata di dalamnya terdapat peti dari batu. Isi dari peti itu adalah tulang belulang dari orang tua Hanno Falkensteiner, anak dari Falkensteiner. Raja Matthias sangat marah sehingga Ia menunda perang pada hari ini.

Setelah itu, Rani, Ade, dan gunawan dipanggil oleh Kaisar ke ruang kerjanya. Mereka menjelaskan dari awal hingga akhir mengapa mereka ke sini. Kaisar mempercayai perkataan mereka. Kaisar pun memberikan kalung Ratu Eleanor kepada mereka. Rani membuka kalung tersebut. Di dalamnya terdapat kompas. Jarum penunjuk arahnya berputar cepat kemudian berhenti dengan menunjuk ke satu arah. Jarum itu mengarah ke menara bersumur. Jarum itu menunjuk suatu ruangan di bawah menara sumur itu. ketika ruangan itu dibuka oleh Ritter Thomas, semua mata terbelalak dengan isi di dalamnya. Ternyata isi ruangan yang ditunjuk oleh jarum kompas  adalah harta karun Falkensteiner.

Setelah menemukan Harta karun Falkensteiner, Rani, Ade, Gunawan meminta izin untuk kembali ke tempat asal mereka. untuk kembali pulang mereka mengucapkan kepanjangan AEIOU dengan bahasa latin. Jarum kalung itu berputar. Pusaran  angin  itu  menarik mereka  untuk  kembali  ke  tempat  asal mereka. Akhirnya mereka sampai di rumah.



*Ini juga tugas pas kelas 8
maaf kalo terlalu panjang.

Sumber : http://luthfinurazizah.blogspot.com/2013/08/contoh-sinopsis-novel-remaja-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar